Kemana kamu?

Benerbener ya... Dua minggu ini kamu kemana? Tepatnya setelah UTS kamu cuma masuk 2x pas hari senin dan satu mata kuliah saja... Sumpah gila parah... Maksutku apa kamu sudah tak benarbenar perduli lagi tentang kuliahmu? Apa kamu benarbenar tak berpikir seberapa banyak uang orangtuamu yang habis terbuang siasia demi membiayai anak bajingan sepertimu? Apa kamu tak sadar jika disana orangtuamu melakukan apa saja demi menghidupi anaknya tapi disini ia seenak jidatnya mengecewakan orangtuanya?

Tuan aku tahu kamu sedang sangat berbahagia dengan kehidupanmu sekarang, dengan duniamu dengan hartamu dan terlebih lagi dengan wanita sempurna disampingmu... Tapi apakah kau tak berpikir kamu pernah merasakan dan berada diposisi jatuh sejatuh jatuhnya jatuh dihidupmu? Maka kuingatkan kembali, kemarin itu apa ya? Oh hanya cobaan... Putaran sesaat dan kamu mungkin berpikir bahwa kamu masih bisa hidup... Hey Tuan! Kamu bisa hidup sampe menjadi sekarang karena ada orang lain yang membantumu bangkit... Memenuhu setiap kebutuhanmu dan mencoba setiap keinginanmu...

Lalu setelah kau puas mendapatkan apapun dan mulai bosan dizona ini kamu melenggang pergi tanpa ada beban... Hallow tuan? Apakah kamu sakit atau sinting? Gila... Kamu tak ingat semua? Yasyudah mungkin hatimu terlalu kaku dan pikiranmu terlalu sadis...

Hmm... Yang perlu kamu tahu tuan? Aku benarbenar telah menyesal melakukan apapun selama ini demi kamu... Aku menyesal memberikan upayaku untuk kamu... Lalu terlebih kusesali setelah menemukan wanitamu, kamu tetap dengan sikapmu yang tak ada tanggung jawab itu, kukira dengan adanya wanitamu disisimu, kau akan berubah, merubah segala kedisiplinan dan tanggung jawabmu...

Nyatanya? Tidak... Tanggung jawabmu pada orang tua kau abaikan... Yang kau kejar selama ini hanya kebahagiaanmu... Tanpa memperdulikan ada yang terluka, ada yang berkorban matimatian, ada yang dikecewakan parah tanpa kau tahu dan menyadarinya selama ini... Tidak tidak bukan tahu dan menyadari karena nyata dan jelas kau tak pernah ingin tahu akan hal tersebut...

Tuan yang jadi pertanyaanku sekarang kapan kau akan sadar dari semua ini? Kapan kau akan berubah? Yang kuminta bukan kau bisa kembali padaku... Jauh tuan... Sungguh... Karena nyata lelaki sepertimu takkan pantas menjadi masa depanku...

Kau terlalu berbahaya tuan, kau terlalu terperosok jauh kedunia kelam yang menurutku dunia itu takkan pernah pantas untukku, aku bukan sok suci, terlebih lagi aku bukan kriteria sholehah seperti yang kau mau dan orangtuamu mau, aku hanya ingin menjadi diriku tanpa ditutupi dengan kemunafikan yang hanya bisa mereka tutupi dengan kecantikan, keanggunan dan kesyar'ian mereka(you knowlah perempuan seperti apa)...

Aku tak bisa menjadi seperti itu tuan ... Sungguh aku takkan menutupi kemunafikan dengan cara seperti itu... Karna dosadosaku sudah banyak apalagi ketika bersamamu? Sungguh melebih batasnya mungkin...

Melepasmu pergi dengan yang lain mungkin keputusan terberatku, tetapi jika masih diijinkan untuk bertahan dan mempertahankanmu sendirian? Apakah aku bisa? Mungkin aku bisa bertahan, tetapi aku tidak mau dikasihani seperti orang tolol tuan...

Sakitku karena meraka tahu kau ada wanita lain dan memandangku dengan iba yang membuatku sakit tuan! Bukan perihal aku mencintaimu... Bukan aku sudah melebihi itu, rasa itu kuganti dengan tanggung jawab dan rasa ingi melindungimu, tetapi seberapa jauh aku mempertahankanmu, kamu juga akan lari dan takkan mengerti...

Maka dari itu, kuputuskan untuk melepasmu dan pergi pelan dari kehidupanmu, duniamu terlalu keras dan tak ada aturan terlalu beda denganku yang bebas tetapi penuh aturan terstruktur... Maaf juga tuan aku masih menjadikanku bahan tulisanku, itu karena kamu telah benar mengecewakanku....

Aku bukan memperhatikanmu karena masih berharap kau kembali padaku... Bukan ini tentang masalah kedisiplinan dan rasa tanggung jawabmu terhadap orangtamu, aku merasa kasihan pada mereka, mereka memuliki anak bajingan sepertimu, yang membodohi mereka dengan caracara licik demi kebahagiaannya sendiri!