Rasanya memang aneh dan akan sangat
sakit ketika melihat kau tertawa bahagia dalam story innercirclemu, apa aku
berlebihan? Tidak tuan, tidak aku hanya tak habis piker dengan pola pikirmu,
yang bisa tertawa bebas dan lepas seperti kau tak pernah terbebani dengan
hidupmu, seperti kau tak pernah mempunyai rasa bersalah ada seorang gadis yang
mulai beranjak menjadi wanita ini pernah kau sakiti dengan sangat jalang
kurasa!
Memang mungkin sedikit berlebihan !
mungkin sikap parnoku ini bisa kalian anggap gila (teruntuk temantemanmu tuan)
mungkin, tapi bagaimana sih jika kalian berada diposisiku? Mungkin bukan hanya
story saja yang kalian hide, tetapi
kalian akan remove list friend pada account publish kalian… parah bukan? Ini
semua kulakukan agar aku tak berusaha tahu kegiatanmu sehari-hari tuan, agar
aku tak kan pernah berusaha mengendalikan hidupmu, membuatmu lebih baik,
membuatmu jadi lelaki sempurna untuk dunia terlebih lagi dimata kedua
orangtuamu.
Sungguh pada semua yang kulakukan
padamu selama ini, apakah aku memintamu lebih? Selain memintamu merubah yang
seharusnya kau rubah untuk keselarasan hidupmu sendiri? Apakah aku pernah
memintamu berubah demi aku? Apa aku pernah se egois itu tuan? Katakana tuan!
Jawab! Jawab bahwa fakta ini salah, jawab dengan pembelaanmu, jawab dengan
caramu sendiri, aku ingin tahu seberapa jauh kau memanipulasi jawaban itu…
Apakah aku egois jika ingin
merubahmu menjadi yang terbaik? Tidaktidak merubahmu menjadi lebih baik dari
hidupmu yang bebas itu? Apakah aku egois untuk memberi apa yang kau butuhkan
dan aku berusaha memenuhi setiap keinginanmu? Apakah egois dalam porsimu kau
anggap seperti itu? Apakah caraku merubahmu salah? Apakah aku kasar? Apa kasar
dalam porsimu sebagai yang kau manfaatkan disini?
C’mon kau sudah tua, bahkan
diusiamu yang ke 22 tahun ini, kau masih tidak bisa membedakan mana emas mana
permata, kau masih terjebak dalam zona nyaman, nyaman anggapanmu yaitu yang
bisa memberimu kebebasan bukan? Apakah aku salah jika berusaha menjadikanmu
pria bertanggungjawab? Meskipun ku sangat sadar kau takkan menjadi priaku ntuk
selamana,, aku sadar dan paham itu…
Tapi setidaknya bisakah kau
mengakhiri semua dengan baikbaik saja? Seperti pertama kau memberi salam
perekenalan ? menyapaku dengan senyum, mengetuk hatiku dengan perlahan namun
pasti? Tidak bisakah kau mengakhiri dengan sangat anggun? Tidak sebuas ini?
Yang pergi tanpa salam dan segera mendapat wanita lain??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima dengan hati terbuka :*