BAB I STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
Biologi
sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan structural dan
fungsional makhluk hidup
Teori-teori tentang sel - Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula) - Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi) - Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode” - Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadiProtoplasma - Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup. - Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang padaprotoplasma yaitu inti (nucleus) - Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup - Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut : Sel Prokariotik - Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid - Organel-organelnya tidak dibatasi membran - Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan - Diameter sel antara 1-10mm - Mengandung 4 subunit RNA polymerase - Susunan kromosomnya sirkuler Sel Eukariotik - Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus- Organel-organelnya dibatasi membran - Membran selnya tersusun atas fosfolipid - Diameter selnya antara 10-100mm - Mengandungbanyak subunit RNA polymerase - Susunan kromosomnya linier
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
Bagian-bagian Sel - Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll - Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola a. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberi-kan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel. Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan sili-kat dari Ca dan Mg. b. Membran Plasma merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel me-bungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel. Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapi-san lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol. Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintasmembran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya. Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor. Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpin-dahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore. Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor meng-gunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berla-wanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin. c. Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsung-nya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel. Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000]. Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mito-kondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan Asetil KoA. Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuan-nya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang ber-fungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam. Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium d. Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. - Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut). e. Badan Golgi(disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi. fungsi badan golgi 1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain. 2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma. 3. Membentuk dinding sel tumbuhan 4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom. 5. Tempat untuk memodifikasi protein 6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel 7. Untuk membentuk lisosom f. Retikulum Endoplasma RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).Ada tiga jenis retikulum endoplasma: RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot. g. Nukleus Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri h. Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu : - leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten i. Sentriol (sentrosom) merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel. j. Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. fungsi vakuola 1. memelihara tekanan osmotik sel 2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll 3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel
Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan : 1. Sel Hewan : * tidak memiliki dinding sel* tidak memiliki butir plastida* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku* jumlah mitokondria relatif banyak* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil* sentrosom dan sentriol tampak jelas 2. Sel Tumbuhan* memiliki dinding sel* memiliki butir plastida* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida* vakuola sedikit tapi ukurannya besar* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
Teori-teori tentang sel - Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula) - Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi) - Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode” - Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadiProtoplasma - Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup. - Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang padaprotoplasma yaitu inti (nucleus) - Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup - Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut : Sel Prokariotik - Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid - Organel-organelnya tidak dibatasi membran - Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan - Diameter sel antara 1-10mm - Mengandung 4 subunit RNA polymerase - Susunan kromosomnya sirkuler Sel Eukariotik - Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus- Organel-organelnya dibatasi membran - Membran selnya tersusun atas fosfolipid - Diameter selnya antara 10-100mm - Mengandungbanyak subunit RNA polymerase - Susunan kromosomnya linier
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
Bagian-bagian Sel - Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll - Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola a. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberi-kan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel. Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan sili-kat dari Ca dan Mg. b. Membran Plasma merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel me-bungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel. Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapi-san lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol. Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintasmembran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya. Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor. Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpin-dahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore. Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor meng-gunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berla-wanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin. c. Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsung-nya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel. Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000]. Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mito-kondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan Asetil KoA. Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuan-nya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang ber-fungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam. Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium d. Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. - Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut). e. Badan Golgi(disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi. fungsi badan golgi 1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain. 2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma. 3. Membentuk dinding sel tumbuhan 4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom. 5. Tempat untuk memodifikasi protein 6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel 7. Untuk membentuk lisosom f. Retikulum Endoplasma RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).Ada tiga jenis retikulum endoplasma: RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot. g. Nukleus Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri h. Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu : - leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten i. Sentriol (sentrosom) merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel. j. Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. fungsi vakuola 1. memelihara tekanan osmotik sel 2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll 3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel
Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan : 1. Sel Hewan : * tidak memiliki dinding sel* tidak memiliki butir plastida* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku* jumlah mitokondria relatif banyak* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil* sentrosom dan sentriol tampak jelas 2. Sel Tumbuhan* memiliki dinding sel* memiliki butir plastida* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida* vakuola sedikit tapi ukurannya besar* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Anatomi Tumbuhan Secara umum akar memiliki fungsi: (a) Menyerap air dan mineral; (b) Menegakkan tumbuhan; (c) Tempat menyimpan cadangan makanan; (d) Sebagai alat respirasi. Akar di bedakan menjadi 2 jenis yaitu: (a) Akar serabut, (b) Akar tunggang.
Penampang Akar
Lapisan-lapisan jaringan penyusun akar,adalah: (a) Epidermis (lapisan terluar); (b) Korteks (lapisan di bawah epidermis); (c) Endodermis (memisahkan korteks dengan silinder pusat); (d) Silinder pusat (lapisan dalam akar).
2. Jaringan pada batang
Penampang Batang Dikotil (kiri) dan Monokotil (kanan) Batang berfungsi sebagai peng-hubung antara akar dan
BAB III STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
Tubuh
hewan tersusun atas banyak sel yang pada tempat tertentu sel-sel itu bersatu
membentuk jaringan. Macam jaringan, organ dan sistem organ pada setiap
organisme tidak selalu sama, tergantung pada tingkatan organisme itu.
A. Jaringan Hewan 1. Jaringan Epitelium Merupakan
jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun
sebelah dalam. Sel-sel epitulium terikat satu dengan lainnya oleh zat pengikat
(semen) antar sel, sehingga hampir tidak ada ruangan antar sel. Dengan demikian
jaringan ini dapat melindungi jaringan dibawahnya dari pengaruh lingkungan
luar. Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan
bentuknya, dan berdasarkan struktur dan fungsinya. . Epitelium
berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk : - Epitelium
sederhana Ada yang berbentuk pipih, seperti kubus, atau
seperti batang (silindris) - Epitelium
berlapis semu Epitelium ini sebenarnya tersusun atas selapis sel
epitelium tetapi ketinggian sel yang menyusunnya tidak sama, sehingga terlihat
seperti berlapis. Epitelium berlapis semu terdapat pada trakea. - Epitelium berlapis Epitelium
berlapis tersusun atas dua atau lebih lapisan sel. Sel pada lapisan paling
dasar disebut sebagai sel basal dan terletak di atas membran basal. Di atas sel
basal terdapat beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kubus, atau batang. b. Epitelium berdasarkan struktur dan
fungsi dibedakan menjadi dua : 1. Jaringan epitelium penutup Berperan melapisi
permukaan tubuh dan jaringan lainnya. Jaringan ini terdapat di permukaan tubuh,
permukaan organ, melapisi rongga atau merupakan lapisan di sebelah dalam dari
saluran yang ada pada tubuh. 2. Jaringan
epitelium kelenjar Tersusun oleh sel-sel khusus yang
mampu menghasilkan sekret atau getah cair yang berbeda dengan darah dan cairan
antar sel, kelenjar dibedakan menjadi 2, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar
endokrin. 2. Jaringan
Ikat/penyambung merupakan jaringan yang selalu berhubungan dengan
jaringan lainnya atau organ-organ Fungsi
jaringan ikat : - Melekatkan
suatu jaringan ke jaringan- Membungkus organ-organ- Menghasilkan
umunitas Komponen Jaringan Ikat1. Sel 2. Serabut, atau serat penyusun jaringan
ikat terdiri atas tiga macam. Yaitu kolagen, elastin, retikulum. 3. Zat dasar, merupakan zat yang tidak
berbentuk, tidak berwarna, dan homogen.
Macam-macam Jaringan 1. Jaringan Ikat biasa a. Jaringan ikat padat b. Jaringan Ikat longgar 2. Jaringan ikat khusus a. Jaringan tulang rawan (kartilago) b. Jaringan tulang sejati (osteon)
Struktur
Jaringan Hewan Jaringan Epitel
adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh hewan multiseluler, baik
permukaan luar maupun permukaan dalam. Fungsi umum epitel ialah sebagai
pelindung (proteksi) dan menyeleksi apa saja yang masuk dan keluar tubuh Macam Jaringan Epitel Epitelium pipih selapis Lokasi: Peritorium yang membatasi rongga tubuh, endotelium pada
permukaan dalam pembuluh darah dan jantung, alveolus paru-paru, dinding luar
kapsula. Bowman dalam ginjal, selaput gendang telinga, pleura, timica serosa
dari perikardium. Fungsi: Difusi atau
filtrasi Epitelium pipih berlapis banyak
Lokasi: Epidermis kulit, rongga mulut, esofagus,
lapisan dalam anus, uretra, vagina. Fungsi:
Proteksi/perlindungan. Epitelium kubus
selapis Lokasi: Kelenjar dan salurannya, permukaan luar ovarium, permukaan
dalam lensa mata, epitel berpigmen retina, tubulus reanalis. Fungsi: Sekresi
dan absorpsin Epitelium kubus
berlapis banyak Lokasi: Saluran kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar
ludah, pengembangan epitel di ovarium dan testis. Fungsi:Sekresi. Epitelium silindris selapis Lokasi: Bermikrofili
: usus (menyusun jonjot-jonjot usus).Bersilia : rongga hidung, bronkus,
oviduk.Tak bersilia : lambung, kandung empedu, uterus dan salurannya .Fungsi:
Proteksi, sekresi dan absorpsi Epitelium silindris berlapis banyak Lokasi: Laring (sel-selnya bersilia), faring, uretra,
lapisan lendir (membran mukosa), anus.Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi. Epitelium silindris berlapis banyak semu Lokasi:
Sel-sel bersilia : duktus epididymis vasedeferen, membran mukosa saluran
pernafasan, tuba eustakhius. Sedangkan yang terdapat pada uretra laki-laki
sel-selnya tidak bersilia .Fungsi: Proteksi, sekresi dan pergerakan zat Epitelium transisionalLokasi: Kandung
kemih, ureter, uretra, dan ginjal.Fungsi: Proteksi terhadap perubahan volume
organ.
Jaringan Ikat Macam Jaringan ikat: Jaringan ikat biasa. Jaringan ikat longgar. Jaringan ikat padat. Jaringan ikat khusus. Tulang rawan. Tulang. Darah dan limfe. Jaringan lemak
Jaringan Otot Macam-macam Sel Otot Otot lurik: bekerja dibawah saraf sadar (volunter), cepat menanggapi rangsang, inti lebih dari satu dan terletak di tepi sel, mengandung serabut otot, memiliki myofibril yang memantulkan cahaya gelap terang berselang-seling, terdapat pada organ luar.Otot polos: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu dan terletak di tengah sitoplasma, tidak mengandung serabut otot, terdapat pada organ viseralOtot jantung: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu atau lebih dari satu dan terletak di tepi sitoplasma, memiliki
Jaringan Saraf Sel saraf terdiri atas: dendrit, badan sel saraf yang mengandung inti, akson. Macam-macam sel saraf berdasarkan fungsinya: Saraf sensorik/aferent. Saraf motorik/eferent
Jaringan Ikat Macam Jaringan ikat: Jaringan ikat biasa. Jaringan ikat longgar. Jaringan ikat padat. Jaringan ikat khusus. Tulang rawan. Tulang. Darah dan limfe. Jaringan lemak
Jaringan Otot Macam-macam Sel Otot Otot lurik: bekerja dibawah saraf sadar (volunter), cepat menanggapi rangsang, inti lebih dari satu dan terletak di tepi sel, mengandung serabut otot, memiliki myofibril yang memantulkan cahaya gelap terang berselang-seling, terdapat pada organ luar.Otot polos: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu dan terletak di tengah sitoplasma, tidak mengandung serabut otot, terdapat pada organ viseralOtot jantung: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu atau lebih dari satu dan terletak di tepi sitoplasma, memiliki
Jaringan Saraf Sel saraf terdiri atas: dendrit, badan sel saraf yang mengandung inti, akson. Macam-macam sel saraf berdasarkan fungsinya: Saraf sensorik/aferent. Saraf motorik/eferent
BAB IV SISTEM
GERAK MANUSIA
Alat gerak pada manusia dan hewan
tingkat tinggi adalah tulang dan otot. Tulang dise-but alat gerak pasif,
sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena kemampuannya berkontra-ksi
sehingga dapat menggerakkan tulang. Posting kali ini membahas dengan singkat
mengenai Sistem gerak pada manusia : Tulang dan Otot. Tulang dalam tubuh manusia menyusun suatu sistem kerangka. Tulang-tulang yang
menyusun rangka mempunyai struktur yang beraneka ragam, sesuai dengan fungsinya.
Secara umum fungsi rangka adalah: *menegakkan tubuh*sebagai
alat gerak pasif*tempat melekatnya otot-otot rangka*melindungi alat-alat yang
vital seperti otak, jantung, paru-paru dan lain sebagainya tempat
pembentukan sel-sel darah* tempat
deposit kal-sium dan fosfat Macam-macam Tulang Tulang dapat dibedakan atas beberapa macam, baik berdasarkan jenisnya
maupun berdasarkan bentuknya. Berdasarkan jenisnya, tulang dapat dibe-dakan
menjadi 2, yaitu: Tulang rawan (kartilago) terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit)
yang mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Tulang rawan bersifat bingkas
atau lentur. Tu-lang rawan pada anak berbeda dengan tulang rawan pada orang dewasa,
karena tulang rawan pada anak berasal dari mesenkim dan lebih banyak mengandung
sel tulang, sedangkan pada orang de-wasa berasal dari perikondrium (selaput tulang rawan) yang mengandung calon sel tulang rawan (kondroblas).
Tulang keras/sejati (osteon) dibentuk
oleh sel-sel tulang keras (osteo-sit) yang mengeluarkan matriks yang mengandung
senyawa kapur dan fosfat. Penimbunan senyawa ini dal-am matriks menyebabkan
tulang menjadi keras. Osteosit yang meyusun tulang keras menempati suatu bagian
yang disebut lakuna. Lakuna ini dihubungkan dengan lakuna-lakuna lain oleh
suatu saluran kecil yang disebut kanalikuli. Lakuna yang berisi osteosit ini
membentuk suatu struktur konsentris yang berpusat pada bagian tengan yang
disebut saluran Havers. Pada saluran ini ter-dapat sistem saraf dan pembuluh darah yang bertugas mensuplai oksigen dan nutrisi bagi
osteosit
dikenal dua macam tulang, yaitu: tulang keras atau tulang kompak, bila matriks tulang rapat dan padat, misalnya:tulang pipatulang spons, bila matriksnya berongga, misalnya: tulang pendek, tulang pipih Berdasarkan bentuknya tulang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: tulang pipa, misalnya tulang paha, tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil tulang pipih, misal-nya tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak tulang pendek, misalnya tulang pangkal lengan, tulang pangkal kaki, dan ruas-ruas tulang belakang Osifikasi (proses penulangan)Tulang pipa terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian ujung disebut epifise, bagian tengahnya yang tersusun atas tulang keras disebut diafise, dan antara diafise dan epifise terdapatcakra epifise, yang terdiri atas tulang rawan dan banyak mengandung osteoblas (calon osteosit). Pada orang yang masih dalam pertumbuhan bagian inilah yg dapat bertambah panjang. Di dalam tulang pipa terdapat rongga. Rongga ini terjadi karena aktivitas osteoklas yang berfungsi merom-bak sel-sel tulang. Selanjutnya rongga itu berisi sumsum tulang. Sumsum ini berwarna kuning, yang merupakan campuran antara lemak dan sumsum merah. Osifikasi adalah proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras. Rangka manusia telah terbentuk pada akhir bulan kedua, atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Yang mula-mula terbentuk adalah tulang rawan. Karti-lago berasal dari jaringan ikat embrional atau mesenkim. Di dalam kartilago terdapat rongga yang mengandung osteoblas. Peristiwa pengerasan tulang ini urutannya sebagai berikut: tulang rawan pada embrio banyak mengandung osteoblas, terutama pada bagian tengah epifise dan bagian tengah diafise serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan osteoblas kemudian akan membentuk osteosit, (sel-sel tulang keras), yang tersusun melingkar membentuk suatu sistem Havers, yang banyak mengandung pembuluh darah serta serabut sarafosteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang, dan setelah mendapatkan tambahan senyawa Ca dan P, maka tulang akan mengeras terjadinya penulangan pada bagian epifise dan diafise akan menyebabkan terbentuknya daerah antara yang tidak mengalami penulangan yang disebut cakra epifise yang berupa tulang rawan yang banyak
SISTEM PEREDARAN DARAH
Jantung berfungsi sebagai alat pemompa
darah
Proses kerja jantung Ketika serambi jantung mengembang
(berelaksasi), darah 1. Dari seluruh tubuh
masuk ke serambi kanan, sedang darah dari paru-paru masuk ke serambi kiri.2.
Ketika serambi jantung menguncup (berkontra-ksi) darah dari serambi kanan masuk
ke bilik kanan, sedang darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri. 3. Pada
saat bilik jantung berkontraksi (menguncup), darah dari bilik kanan menuju
paru-paru, sedangkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh.4. Setiap
kali berdenyut, bilik kanan dan bilik kiri beristirahat lebih kurang 1/20
detik.
Pembuluh Darah Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah 1. Dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri dan arteriole. 2. Pembuluh balik (vena), yaitu yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ tubuh menuju ke jantung. 3. Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida jaringan.
Darah Eritrosit (sel darah merah) Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
Tidak berinti Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit. Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen. Leukosit (sel darah putih) Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti. Setiap 1mm3 darah, mengandung
6.000 – 9.000 leukosit. Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk antibodi. Trombosit (keping darah) Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah. Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit. berfungsi dalam proses pembekuan darah. Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.
Pembuluh Darah Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah 1. Dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri dan arteriole. 2. Pembuluh balik (vena), yaitu yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ tubuh menuju ke jantung. 3. Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida jaringan.
Darah Eritrosit (sel darah merah) Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
Tidak berinti Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit. Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen. Leukosit (sel darah putih) Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti. Setiap 1mm3 darah, mengandung
6.000 – 9.000 leukosit. Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk antibodi. Trombosit (keping darah) Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah. Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit. berfungsi dalam proses pembekuan darah. Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.
Kelainan/gangguan pada sistem peredaran darah Hemofilia: penyakit keturunan dimana
darah sukar membekuAnemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan
oleh Hb yang kurang mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan air
sel darah merahEritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru
lahir akibat kemasukan aglutinin dari luarLeukimia: penyakit yang disebabkan
penambahan leukosit yang tidak terkendaliTrombus/embolus: disebabkan adanya
gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri koronariaSklerosis: penyakit karena
pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu aterosklerosis yang disebabkan
endapan lemak dan Arteriosklerosis yang disebabkan oleh endapan zat kapur) Varises:
pelebaran pembuluh balik pada kaki.