Ku coret bolpointku dengan tinta warna
hitam diatas buku Diary ini. "Diary mulai sekarang kamu yang akan jadi
tempatku mengadu masalahku suka maupun duka”.
Singkat cerita aku adalah Ratu Daniya Lutffiyah panggil saja aku Fifi. Aku adalah anak yang cukup berada mempunyai Papa, Mama dan
Kakak lelaki yang kuliah di salah satu Universitas di Jakarta. Mereka jarang
dirumah, sehingga membuat suasana rumah besar yang ku tempati jadi sunyi.
01 Januari 2011
Dear
Diary,
Woow ngga kerasa udah tahun 2011
aja nich Diary. Ok, back to the story. "Diary Tahun baru ini
ngga ada yang seru, masih sama seperti tahun kemarin tidak ada yang special huft,, Papa, Mama
dan Kakak ngga ada dirumah waktu Tahun baru. Papa sibuk dengan kerjaannya, Mama sibuk
dengan teman arisannya, Sedangkan Kakak? Entah abangku yang
satu itu semenjak dia memasuki tahun akhir semester! ia jarang meluangkan waktunya
bersama untukku, dia sibuk dengan assignment yang diberikan oleh dosen dan juga sibuk dengan skripsinya.
Aku? Ya aku? Aku
hanya bisa diam dirumah seperti patung,
hanya ada Bik Siah pembantu dirumahku waktu Tahun baru. Sungguh aku
iri pada semua
teman-temanku yang bisa merayakannya
dengan keluarga (lengkap), berkumpul, menyalakan kembang api dan meniup trompet
pada saat itu. Sungguh beruntung mereka."
08 January 2011
Dear
Diary,
"Sungguh pilu kurasakan setiap hari,
kenapa? Setiap Pagi saat sarapan. Sungguh pemandangan yang
sangat aku benci, bersarapan sendirian di meja makan. Tanpa ada keluarga yang
menemani. Hanya Bik Siah yang menyiapkan sarapanku!!! Papa? Outstasion ke London selama 1 minggu, Mama? beliau
pergi arisan ke Luar
kota, Kakak? Ah dia pasti masih tidur karena pulangnya yang
selalu larut malam. Tuhan sampai kapan engkau berikanku cobaan yang
amat berat ini. Padaku sungguh aku tidak
sanggup menghadapinyaL.
19 Januari 2011
Dear
Diary,
Tadi malam aku mendengar
kedua orangtuaku bertengkar. Cukup besar volume suara mereka, sampai tetangga
pun mungkin bisa mendengarnya. Aku tidak
pasti mereka bertengkar tentang apa? Yang pasti ku dengar Mama meminta Papa
untuk meluangkan waktu bersama keluarga dan Papa juga tidak mau kalah dengan Mama,
beliau juga menyalahkan Mama yang terlalu gila arisan dan shopping
dengan teman-temannya. Hah mendengar mereka. ku tutup rapat-rapat kedua
telingaku dengan tanganku sambil aku berlari ke kamarku dengan air mata
mengalir laju. Sungguh tekanan batin yang aku rasakan kini sangat menyiksaku.
Apakah mereka tidak malu bertengkar, terlebih lagi bila di dengar oleh
anak-anaknya?”
15 Februari 2011
Dear
Diary,
hari ini tepat 3 bulan lagi hari
ulang tahunku yang ke-17 tahun. Rencana untuk buat pesta? Jangankan
itu mungkin hanya ada satu atau dua orang saja yang ingat dan memberi ucapan selamat
padaku. Berharap orangtua atau kakak?
itu tidak mungkin, mereka terlalu lena dengan urusan masing-masing L.
02 Maret
2011
Dear
Diary,
Maaf yah diary minggu-minggu ini aku
jarang menulis di
Diary ini J.
Terlalu banyak kegiatan sekolah yang harus aku
selesaikan. Ya
ini salah satu pengisi+penghibur waktuku agar aku tidak merasa kesepian. Meski ada
seorang sahabatku bernama Edo yang menjadi
tempatku mengadu masalahku kepadanya. Kami sudah bersahabat tak lebih 5 tahun
terakhir sejak umurku 10 tahun rumah kami pun berhadapan, maka tidak heran jika
kami menjalin persahabatan ☺ .
04 Maret 2011
Dear
Diary,
Saat Upacara Bendera tubuhku jadi
lemas, kepalaku pusing dan saat itu keluar cairan merah dari hidungku, saat itu kepalaku menjadi
berat aku mulai lemas, tanpa sadar aku jatuh aku merasakan banyak orang yang
berteriak mendapatkanku dan sayup-sayup duniaku
menjadi gelap seketika.
Sadar-sadar aku sudah berada di ruang UKS. edo yang menemani aku saat aku
pingsan tadi, wah terimakasih kawan!.
08
Maret 2011
Dear Diary,
Kurang lebih seminggu ini keadaanku
semakin melemah, wajahku terlihat sangat pucat, dan hidungku sering
mengeluarkan darah. Saat aku menceritakannya pada Edo dia menyarankanku agar
memeriksakannya ke Rumah Sakit. Dan tanpa menunggu lama sorenya aku menuju
Rumah Sakit dengan Pak Kasim suami Bik Siah yaitu Sopir Pribadiku. Saat memeriksakan diri aku kira langsung
mengetahui hasilnya tapi ternyata harus menunggu 3 hari, baru hasilnya akan
keluar.
10
Maret 2011
Dear Deary,
Saat aku membuka isi amplop tersebut
seakan-akan Tuhan tidak sayang aku lagi, semua yang ada di dunia ini
membenciku. Hasil test menyatakan aku positive terkena leukemia. Dan dokter
menyatakan Leukemia yang
kuderita ini sudah parah, cara penyembuhan hanya dengan segera operasi dan
harapan untuk berhasil hanya
50-50 %. Ah saat itu juga aku semakin
terpuruk. Tuhan apa maksud semua ini?
17
Maret 2011
Dear Diary,
Saat aku dinyatakan positive
Leukemia, aku mengikuti kemoterapi secara rutin tiga kali seminggu, awalnya aku
sudah pasrah tapi saat kemoterapi pertama, aku memasuki ruangan anak-anak yang
mengidap penyakit yang sejenis denganku. Betapa tegar mereka, mereka masih bisa tertawa dan wajah mereka mempamerkan riak ceria seolah tidak ada
beban pikiran yang mereka rsakan, dalam keadaan mereka yang begini. Mulai dari itu aku bangkit
dan berjuang. Andai aku sembuh aku akan membahagiakan orang-orang
disekelilingku tapi jika Tuhan sayang aku, maka aku ikhlas jika pulang kembali
kepangkuannya.
20
Maret 2011
Dear Diary,
Sudah seminggu lebih aku
menyembunyikan penyakitku ini, bukan tidak mau mereka mengucilkanku dengan
penyakitku ini, tapi aku takut jika mereka bersedih dan menganggapku seperti
orang lemah. Aku takut menambah beban
masalah dalam keluargaku. Hubungan Papa dan Mamaku kini sudah di ambang
perceraian. Mama yang menggugat Papa, kini Papa hanya menunggu surat perceraian
mereka jatuh ketangannya dan menandatanganinya. Lalu apakah aku masih sanggup
untuk memberitahukan tentang penyakitku ini?.
25
Maret 2011
Dear Diary,
Saat
usai Kemoterapi dokter memberitahuku, bahwa jika tidak ada halangan aku akan
segera di operasi awal atau pertengahan bulan April. Dan sekali lagi dokter
mengingatkanku harapan aku bisa hidup adalah 50-50 %.
03
April 2011
Dear Diary,
Edo yang perasan akan perubahan
mukaku beberapa minggu ini, menegurku dan dia menanyakan tentang hasil test
itu, maklum saja minggu kemarin dia tidak menanyakannya karena dia mengikuti
acara kemah yang di adakan sekolah. Dan aku jawab saja tidak apa-apa hanya
sakit karena kecapek an, untung saja dia mau percaya meskipun sedikit ragu
awalnya tapi dia tetap percaya setelah aku yakinkan dengan sungguh-sungguh.
05
April 2011
Dear Diary,
Ya
tuhan, kenapa aku seceroboh itu, hasil testku yang tidak sengaja aku taruh di
timbunan buku-buku jatuh saat aku merapikan meja belajarku dan tanpa sengaja Edo
memungutnya, saat itu memang kami merencanakan untuk belajar bersama dan Edo marah besar. Saat itu
semuanya aku ceritakan kepada Edo termasuk operasiku yang menghitung hari lagi.
09
April 2011
Dear Diary,
Kenangan untuk menyatukan keluargaku
kini hanya angan-angan karena Papa telah setuju menandatangani surat gugatan
perceraian dari Mama dan kini hanya menunggu persidangannya saja. Oh Tuhan bisakah hambamu lalui setiap
cobaan yang engkau berikan?.
11
April 2011
Dear Diary,
Setelah menunggu keputusan dokter,
aku siap dioperasi tanggal 15 April 2011. Tanpa disengaja, tanggal itu sama
dengan hari ulangtahunku. Aku kembali pesimis, tapi Edo melarangku untuk
menyerah, dia selalu memberiku semangat dan menemaniku kemoterapi. Sungguh
teman jasamu tidak bisa aku lupakan.
14
April 2011
Dear Diary,
Ya, besok aku akan di operasi dan 3
jam lagi umurku sudah 17 tahun. Hidupku kini hanya ditentukan oleh keajaiban.
Jika umurku panjang aku akan berjanji pada Tuhan, untuk mempersatukan mereka
kembali tapi jika perjalanan hidupku sampai sini, maka aku reda.
15
April 2011
Dear Diary,
Tuhan aku mimpi ngeri, aku mimpi
dijemput oleh 2 orang berbaju putih mungkin ini saatnya, aku meninggalkan dunia
ini, Aku sudah menyiapkan semua, menyiapkan surat untuk orang-orang tercintaku.
Semua surat itu aku titipkan Edo dan akan dia berikan jika aku sudah tidak ada
di Bumi ini lagi. Tinggal 15 menit lagi aku di operasi, air mataku yang selama
ini ku tahan akhirnya jatuh juga, mungkin ini yang terakhir terimakasih semua,
ikhlaskan jika aku pergi nanti. Selamat Tinggal. @Fifi J
Karya : RAMA <3